Aluhaaa...
Masih semangat?
Ini postingan kedua di 2024, aku harap isinya bisa kasih semangat awal tahun untuk temen2 pembelajar semua.
Pada kesempatan kali ini, aku ingin berbagi cerita tentang cara mendaftar S2 melalui jalur BPI. Beberapa temen-temen mungkin masih asing dengan salah satu program dari Kemendikbudristek ini. Jadi, aku mau jelasin sedikit tentang BPI ini ya..
Apasih BPI?
BPI ini adalah salah satu dukungan dari Kemendikbudristek dalam bentuk program pendanaan pendidikan untuk masyarakat Indonesia. Nah, program yang ditawarkan mulai dari beasiswa S1 hingga S3, baik dalam negeri maupun luar negeri. BPI ini hampir sama dengan LPDP, hanya saja, ada target khusus untuk pesertanya, mengingat bahwa ini berada di naungan Kemdikbudristek, maka targetnya ya dosen, guru, tendik, pelaku budaya, dan temen2 yang berprestasi tentunya. Untuk informasi lengkapnya, temen-temen bisa baca di laman resminya ya... Beasiswa Pendidikan Indonesia.
Melalui BPI, teman-teman yang terutama adalah guru dan tenaga kependidikan, akan bersaing dengan sesama guru. Saingannya akan lebih sedikit dibandingkan jika mendaftar LPDP hehe. Lebih sedikit, tapi tetep banyak lho, wkwk,, jadi tetap persiapkan yang terbaik agar bisa lolos.
Pertama kali aku mendengar BPI di tahun 2022. Ketika mempelajari panduan pendaftarannya, ternyata banyak sekali yang perlu dipersiapkan. Ga keburu kalau ikutan daftar di tahun itu. Hehe.. Akhirnya aku coba ditahun berikutnya dengan persiapan yang lebih matang gaes, dan ternyata cukup memakan banyak waktu, tenaga, dan (sedikit) biaya.
Pertama, sebelum mendaftar, pastikan dulu teman-teman sudah diterima di universitas yang dituju untuk mendapatkan LoA. Artinya, temen-temen daftar S2 dulu, sebelum daftar BPI. LoA ini syarat mutlak ya,, kalau tidak ada, sudah pasti tidak lolos. Universitasnya juga harus sesuai dengan daftar mitra BPI. Temen-temen bisa melihat daftar universitas mitra di website BPI. Di tahun 2023 ini, pilihan universitasnya lebih banyak dari tahun 2022 lalu.
Kedua, surat izin mendaftar seleksi beasiswa dari Dinas Pendidikan / BKPSDM bagi PNS. Syarat ini sebaiknya temen-temen persiapkan segera setelah mendaftar ke universitas. Karena, ngurus surat ini memakan waktu yang cukup panjang, lintas instansi soalnya. Untuk PNS, memang baru mau daftar seleksi aja udah harus ada izinnya heheh.. Semangaat!! Itung-itung olahraga, bolak-balik ke Dinas dan BKPSDM wkwkwk.
Ketiga, persyaratan lain seperti surat keterangan kesehatan, surat bebas narkoba, surat rekomendasi dari pimpinan, surat keterangan masa kerja, dan surat rekomendasi dari akademisi perlu temen-temen persiapkan juga. Di sinilah, temen-temen bakal ngrasain pontang-panting jungkir-balik wkwkkw. Untuk rekomendasi akademisi, temen-temen bisa minta bantuan dosen S1 atau relasi yang menjadi dosen ya..
Keempat, persiapkan essai dan rencana studinya. Disini, temen-temen akan belajar untuk menilai diri sendiri, melalui penulisan essainya. Temen-temen juga akan dipaksa untuk sedikit banyak memahami tentang studinya, dengan menuliskan judul thesis, dan semua yang terkait dengan penelitiannya dalam rencana studi. Waktu itu, saya mencari referensi dari Google, Youtube, dan Saudara terkasih yang sudah lolos BPI di tahun 2022. (Thank you Iqi :))
Kelima, persiapkan dokumen seperti SK, Ijazah, Sertifikat Bahasa (TOEFL, IELTS, dll), dan Sertifikat Guru Penggerak jika memiliki. Sertifikat GP tidak wajib ya, tapi kalau diminta, kemungkinan memang ada nilai plusnya kan ya. Nah kalau sudah siap semua, segera unggah ke halaman pendaftaran. Kemudian menunggu hasil seleksi administrasinya.
Untuk seleksi tahap 1 ini, temen-temen akan mendapatkan kesempatan menyanggah apabila gagal dalam seleksi, dan apa yang menjadi alasan kegagalannya ini tidak sesuai. Ingat ya teman-teman, masa sanggah ini bukan kesempatan untuk melengkapi atau memperbaiki data yang salah, tapi untuk menguatkan dengan bukti-bukti tambahan bahwa data yang sudah kita unggah itu layak untuk lolos.
Setelah dinyatakan lolos, temen-temen akan menghadapi seleksi wawancara. Ada 3 pewawancara yang harus dihadapi, pertama dari unsur psikolog, kedua dari unsur akademisi, dimana psikolog berfokus pada kepribadian, dosen pertama berfokus pada essai dan kontribusi, dan dosen kedua berfokus pada rencana studinya. Waktu wawancara kurang lebih 45 menit.
Kalau LOLOS, gimana dong?
Kalau lolos, teman-teman PNS segera melengkapi berkas pendaftaran ke BPI nya, agar bisa mendapat SK dari BPI, yang nantinya akan digunakan untuk mengurus Tugas Belajar. Selama teman-teman melaksanakan tugas belajar, teman-teman akan diberhentikan sebagai PNS. Teman-teman dilarang untuk bekerja, baik secara kedinasan maupun nondinas. Fokus belajar aja. Jadi, ya, tunjangannya nanti tidak diterimakan juga. Angka kredit juga terhenti. Hehehe... Bye bye TPG dan Tunjangan Fungsional..
Kenapa kesempatan ini patut dicoba?
Pertama, karena BPI membuka kesempatan untuk seluruh masyarakat dalam rangka meningkatkan kualitas pendidikan, siapapun berhak mengikuti seleksinya. Ga perlu minder, karena kita semua sama, sama-sama masih belajar.
Kedua, membuktikan kemampuan diri dan menggali potensi diri. Setidaknya, dengan mencoba kita bisa tahu hasilnya, dari pada ga mencoba sama sekali kan. Pernah gagal di satu program, belum tentu gagal di program lain. Jadi, kalahkan mindermu dengan mencoba hal baru.
Ketiga, siapa tahu rejeki, kalau dapat, alhamdulillah banget.. wkwk. Bisa berkesempatan melanjutkan studi tanpa mengkhawatirkan biaya, jadi bisa fokus belajar, menambah relasi, dan pengalaman belajar.
Begitu kira-kira gambarannya guys.. Kalau teman-teman berminat, tungguin pendaftarannya di 2024 ini, kira-kira di bulan Mei-Juni. Cek berkala di website resmi BPI karena semua panduan ada di sana. Tinggal baca ajah, udah dijelasin lengkap banget di panduan.
Good Luck! MuaMua