IMPLEMENTASI NILAI DAN PERAN GURU
PENGGERAK
Oleh :
Atika Dewi, S.Pd.
CGP Angkatan 4 Kabupaten Pati
A.
Latar
Belakang
Sebagai
pendidik, guru dituntut untuk memiliki integritas yang sesuai dengan tugas
pokok dan fungsinya. Apalagi, karakter guru akan selalu menjadi panutan bagi
pada anak didiknya. Guru memiliki tanggung jawab moral untuk mengarahkan
perilaku anak didik sesuai dengan kepribadian bangsa, tanpa harus meninggalkan
kenyataan bahwa pendidikan tidak dapat lepas dari kodrat zaman. Untuk itu, guru
perlu memahami benar nilai-nilai dan serta perannya dalam mewujudkan Profil
Pelajar Pancasila di era yang semakin maju ini.
Melalui program
Pendidikan Guru Penggerak, para guru diharapkan mampu memahami nilai-nilai
serta peran mereka sebagi agen perubaahan dalam mencapai merdeka belajar dan
terwujudkan Profil Pelajar Pancasila.
Terdapat lima
nilai yang harus dimiliki seorang guru penggerak, yakni mandiri, reflektif,
kolaboratif, inovatif, dan berpihak pada murid. Sedangkan dalam peranannya, ada
5 peran utama guru penggerak, yakni menjadi pemimpi pembelajaran, menggerakkan
komunitas praktisi, mendorong kolaborasi antar guru, menjadi coach bagi guru
lain, dan mewujudkan kepemimpinan murid.
Setelah melalui
masa pembelajaran modul 1.2 mengenai peran dan nilai-nilai guru penggerak ini,
penulis mengimplementasikan hasil belajarnya dalam bentuk Aksi Nyara. Aksi
Nyata merupakan wadah bagi para Calon Guru Penggerak untuk mencoba secara
langsung apa yang telah mereka pelajari selama dalam pendidikan dalam
lingkungan belajar yang nyata untuk dapat membuat perubahan positif. Pada
kesempatan ini, penulis mengimplementasikan nilai-nilai Guru Penggerak mandiri, inovatif, dan berpihak pada murid.
Sedangkan peran yang diimplementasikaan adalah menjadi pemimpin pembelajaran
dan melakukan coach dengan guru lain.
B.
Deskripsi
Aksi Nyata
Aksi nyata pada modul 1.2 ini
dilakukan dalam dua kegiatan yang berbeda.
1. Menjadi
pemimpin pembelajaran dengan melaksanakan pembelajaran yang berpihak pada murid
dalam materi Tema 5 : Kewirausahaan kelas VI.
Dalam proses
perencanaan, CGP menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran dengan menggunakan
model pembelajaran simulasi dan demonstrasi sehingga siswa dapat turut aktif
dalam pembelajaran. Selanjutnya, CGP mengonsultasikan rencana pembelajaran kepada
Kepala Sekolah termasuk di dalamnya adalah permohonan izin menggunakan lapangan
sekolah sebagai tempat demonstrasi pembelajaran. Setelah mendapatkan izin, maka
CGP mempersiapkan segala kebutuhaan pembelajaran yang akan digunakan.
Pada proses
pelaksanaan, siswa menentukan usaha apa yang akan diterapkan, menentukan harga,
menentukan konsumen, dan strategi apa yang akan digunakan , serta merancang
poster reklame Kantin Sehat yang merupakan kegiatan wirausaha siswa di sekolah
pada satu hari sebelum pelaksanaan. Di hari berikutnya, siswa berwirausaha usaha
dengan membuka Kantin Sehat di lapangan sekolah, untuk melayani siswa kelas
lain. Dari kegiatan ini, siswa banyak belajar mengenai bagaimana cara
berwirausaha, apa yang perlu dipersiapkan, dan bagaimana menyikapi permasalahan
yang muncul selama membuka usaha.
Pada proses
refleksi, guru mulai mengevaluasi hasil pembelajaran yang telah dilaksanakan.
Kegiatan pembelajaran cukup menarik, namun persiapan protocol kesehatan perlu
diperhatikan. Selanjutnya adalah beberapa siswa terbawa suasana untuk bermain
sehingga kurang aktif dalam kegiatan jual beli, sebagai tindak lanjut, guru
perlu mempersiapkan hal-hal kecil sebelum merancang pembelajaran luar kelas
agar dapat meminimalisir kesalahan-kesalahan yang akan terjadi.
2. Menjadi
narasumber dalam pelatihan daring
Pada proses
perencanaa, CGP meminta jadwal kepada panitia penyelenggara kegiatan pelatihan,
kemudian mempersiapkan bahan presentasi sesuai dengan tema materi yang akan
dibawakan. Selanjutnya adalah CGP merancang video tutorial yang akan digunakan
untuk pendampingan peserta pelatihan secara daring dan merancang penugasannya.
Pada
pelaksanaannya, CGP memberikan penjelasan singkat secara online dalam pelatihan
melalui zoom meeting dan memberikan materi secara umum kepada peserta. CGP juga
membuka sesi tanya jawab baik secara langsung dalam zoom maupun secara tidak
langsung melalui WA. CGP juga menjelaskan penugasan yang perlu dilakukan
peserta sebagai penguatan apa yang telah mereka pelajari dalam proses pelatihan.
Pada proses
refleksi, CGP merasa masih kurang menarik dalam membawakan materi pelatihan
sehingga di kegiatan yang akan datang perlu membuat perubahan seperti
menggunakan metode interaktif dan sebagainya.
C. Hasil dari Aksi Nyata
Hasil
dari aksi nyata ini berhasil cukup baik, meskipun sedikit banyak terdapat
kekurangan dalam pelaksanaannya. Hal ini terjadi karenaa situasi berada di luar
kendali penulis. Namun secara umum, pembelajaran secara simulasi dan
demonstrasi serta kegiatan menjadi narasumber memberikan dampak, baik kepada
siswa, guru lain, maupun CGP sendiri. Diantaranya adalah :
1. Siswa
menjadi lebih termotivasi dan aktif dalam kegiatan pembelajaran
2. Rekan
guru menjadi termotivasi untuk melakukan perubahan di kelasnya dalam mengajar
3. Materi
pelatihan dapat dimaanfaatkan guru-guru lain yang menjadi peserta pelatihan.
D. Dokumentasi
Dokumentasi kegiatan aksi nyata ini telah disusun menjadi video Aksi Nyata 1.2 yang telah diunggah dalam kanal Youtube dengan tautan :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar