Selasa, 01 Juli 2025

REVIEW BUKU MAHAKURAWA




"Bagaimana jika para penjahat dibiarkan bercerita?"

Halo, 2025! 😁
Setelah hening sejak Agustus lalu, sepertinya harus hidup2in lagi halaman ini...
Sejak awal tahun, aku belum ada pengalaman dan pelatihan baru, jadi tahun ini aku awali dengan review buku yang udah aku baca (di tahun yang lalu). 
Yuhuuu, kita mulai ulasan untuk buku pertama, yaitu Mahakurawa. Kurawa, yang sudah viral dengan ke-antagonis-annya, keburukannya, dan kebanyakannya (apaan sih). Bala Kurawa, yang identik sebagai tokoh-tokoh jahat, diceritakan dengan sudut cerita yang berbeda dan berlawanan dalam buku ini. 
Buku Mahakurawa dikarang oleh Anand Neelakantan, seorang novelis, kolumnis, penulis skenario, dan pembicara publik India yang sudah menghasilkan banyak karya fiksi mitologi. FYI, Pak Anand ini juga nulis buku Rahwana yang menceritakan kisah Ramayana tentunya dari sudut pandang saingannya Mas Rama. Lanjut, buku Mahakurawa terdiri dari dua jilid buku, dengan Jilid 1 Cakra Manggilingan, dan sekuelnya, Jilid 2 Kaliyuga. Di Indonesia, buku ini diterbitkan oleh Javanica, dengan jumlah 502 halaman di buku jilid 1 dan 561 halaman di jilid keduanya. Menarik kan yaa.... Dua buku ini ga bercerita tentang keseratus member Kurawa.  Jadi, jangan sedih kalau salah satu member Kurawa yang kamu idolain termasuk yang ga diceritain, 😊.
Mahakurawa bercerita dari sisi para Kurawa terutama Duryudana. Fokus cerita ditonjolkan pada tokoh-tokoh yang dekat dengannya, seperti Karna, Aswatama, Sengkuni, serta karakter-karakter yang terpinggirkan seperti Ekalaya dan Jara. Meski demikian, buku ini menceritakan secara lengkap mulai dari awal mula hingga berakhirnya perang Baratayudha. Tentunya, tokoh-tokoh yang sebelumnya kita anggap sebagai para protagonis, akan diceritakan pula dalam bentuk yang 'manusiawi' (termasuk Si Titisan Dewa, wkwk).
Mengenai jalan ceritanya, penulis menceritakan alur yang berakar dari berbagai versi cerita Mahabarata yang tersebar di tanah India yang tentunya diolah dengan imajinasi brilian. Satu contoh, Anand menceritakan bagaimana Duryudana diagungkan di suatu wilayah karena kebaikannya. Penggalan ini didasarkan pada kepercayaan turun temurun bahwa Duryudana benar-benar pernah membawa berkah di wilayah tersebut. 
Buku ini memberikan kesempatan untuk tokoh-tokoh yang selama ini dianggap salah, untuk digambarkan dan diceritakan dengan lebih manusiawi, yang juga memiliki sisi terang, serta bagaimana perjuangannya dalam mempertahankan apa yang dianggapnya sebagai kebenaran. Caption "orang jahat lahir dari orang baik yang tersakiti" agaknya cocok juga dengan isi buku ini...
Setelah membaca buku ini, kita juga mendapatkan bahan renungan, mengenai apa yang kita percaya mengenai kebaikan dan kejahatan, dharma dan adharma, yang rupanya tidak tergambar secara kontras, tapi justru 'abu-abu'. Seperti kemenangan Pandawa dalam perang Baratayudha, yang nyatanya tetap membawa dunia pada Kaliyuga, yang dalam ajaran Hindu diartikan sebagai zaman kegelapan dan rusaknya moral. Di titik tertentu, cerita ini bahkan mampu menggiring kita untuk mempertanyakan bagaimana bisa mempertahankan dharma secara adharma (?) (pengalaman pribadi ketika ga habis pikir sama si Titisan).
At least, Mahakurawa memberikan cara pandang baru mengenai bagaimana memahami bahwa setiap manusia tidak hanya terbentuk oleh satu unsur, kebaikan saja, atau sebaliknya. Kebaikan maupun keburukan bukan merupakan hal mutlak, tetapi bagai bayangan yang dapat berubah arah sesuai dari mana cahaya datang. Manusia juga memiliki masing-masing perjuangan dalam mempertahankan dan mewujudkan apa yang menjadi cita-cita dan tujuannya. Pandawa dan Kurawa, tidak sebatas tokoh yang mewakili sifat baik dan jahat. 
Sehingga, dapat kita tarik kesimpulan, patutkah kita menghakimi satu sama lain?


















Minggu, 25 Agustus 2024

MASIH RAGU NULIS ARTIKEL JURNAL?

 Ulalaa...
Apa kabar kesayangan?

Akhirnya ada topik yang bisa aku tulis untuk ngeramein blog ini setelah berbulan-bulan sepi kek kuburan, hehe..

Okaay, judulnya sepertinya sudah cukup menggambarkan isi artikel kali ini ya, Mans..
Yes, bener banget. Aku pengen berbagi sedikit bahan belajar yang kudapat di kegiatan Penyusunan Jurnal Pendidikan BBGP Provinsi Jawa Tengah yang diselenggarakan oleh BBGP Provinsi Jawa Tengah pada Juni 2024 lalu. Kegiatan ini diselenggarakan dengan tujuan untuk memberikan pengetahuan dan menghasilkan jurnal ilmiah kepada guru, kepala sekolah, pengawas sekolah, penilik, pamong, dan tenaga fungsional tertentu. 

Dalam kegiatan ini, kami dibekali pengetahuan yang cukup lengkap mengenai penulisan artikel ilmiah dalam jurnal. Man-temans pasti sudah tidak asing lagi dengan publikasi ilmiah ya. Laporan tertulis yang diterbitkan dan berisi paparan hasil penelitian atau pengkajian yang dilakukan seseorang atau tim sesuai kaidah dan etika keilmuan inilah yang disebut publikasi ilmiah. Publikasi ini biasanya dilakukan untuk menyebarluaskan hasil penelitian, meningkatkan prestasi dan reputasi institusi, mengembangkan IPTEK, maupun sebagai bentuk aktualisasi diri. Kira-kira, yang mana nih tujuan Man-temans dalam melakukan publikasi ilmiah?

Nah, dalam kegiatan ini, ditekankan pentingnya Man-temans mempublikasikan tulisannya dalam jurnal yang bereputasi. Alasannya? Agar hasil tulisan teman-teman dapat diakses kembali kapan dan dimana saja. Selain Google Scholar, kira-kira dimana lagi bisa kita simpan tulisan kita? Iyupss bener genks, bisa di Sinta, Neliti, Scopus, Garuda, DOAJ, dan masih banyak lagi ya..

Next, artikel hasil penelitian apa saja yang bisa kita publikasikan? Setidaknya ada 8 jenis penelitian yang bisa mans buat, yaitu Penelitian Tindakan Kelas (PTK), Penelitian Tindakan Sekolah (PTS), Penelitian Kualitatif, Penelitian Kuantitatif, Penelitian Mixed Method, Studi Kasus, Research and Development (R n D), dan Design Based Research (DBR). Man-temans udah punya yang mana nih? Siapin yuk untuk dibuat artikelnya!

Jreng jreng! Ini dia materi utamanya. Cara membuat artikel jurnal yang sesuai dengan kaidah dan etika keilmuan. Ada anatomi dalam artikel jurnal yang ditulis, Anatominya disingkat IMRaD. Apa coba? wkwk 
Ups hampir lupa,,,, jadi sebelum Man-temans menulis artikelnya, pastikan dulu sudah memiliki hasil penelitian yang sudah disebutkan diparagraf sebelumnya ya. Jadi bisa tinggal comot-comot ajahh.

I = Introduction

Bagian pertama dalam artikel disebut introduction. Dalam bagian ini, kalian bisa menuliskan tentang apa yang telah diketahui secara umum, gambaran umum dari permasalahan yang akan Mans-temans angkat. Lalu, sajikan apa yang menjadi kesenjangan, lalu bagaimana dan mengapa perlu mengisi kesenjangan tersebut. Hal ini lah yang menjadi tujuan atau hipotesis dalam artikel yang akan ditulis. Uplek-uplek aja bagian latar belakang penelitianmu deh.. 

M = Methods

Bagian kedua adalah method, yang berisi deskripsi dan penjelasan mengenai desain penelitian, pengumpulan data, metode dan prosedur, sampel dan instrumen penelitian yang digunakan. Jelaskan secara singkat bagian ini sesuai dengan data utama kalian ya.. Jadi, cukup ambil dari dokumen hasil penelitian yang sudah kalian susun sebelumnya. Bisa dari PTK, PTS, dan sebagainya.

R = Result

Bagian result tentunya ya mencantumkan hasil penelitian yang sudah Man-temans dapatkan. Langsung saja ambil dari dokumen hasil penelitian. Cantumkan secara jelas hasil penelitiannya, jika memungkinkan, gunakan tabel atau gambar untuk penguatnya. Perjelas juga pada bagian statistik atau hasil kualitatifnya. 

Di bagian ini juga perlu dituliskan interpretasi dari hasil penelitiannya yang disesuaikan dengan hipotesis yang telah dibuat sebelumnya. Perlu juga Mans mencantumkan perbandingan hasil penelitian dengan literatur yang ada, baik itu yang senada maupun yang berseberangan. Terakhir, tuliskan diskusi implikasi dari hasil penelitian Mans-temans.

and

D = Discussion

Di bagian akhir, yakni discussion, yang ditulis adalah ringkasan paling signifikan dari hasil penelitiannya. Lalu tuliskan dan jelaskan bagaimana hasil penelitiannya selaras atau berbeda dengan penelitian yang ada sebelumnya. Tuliskan juga mengenai bagaimana hasil penelitian ini dapat berkontribusi atau mungkin berseberangan dengan teori yang ada. Lebih lengkap, tuliskan bagaimana hasil penelitian bisa diaplikasikan untuk peningkatan kualitas pendidikan, 

Selain hal-hal di atas, perlu juga Mans menulis kekurangan pada penelitian yang telah dilakukan dan kendala yang dihadapi dalam melakukan penelitian tersebut, sehingga Mans bisa mencantumkan saran bagi penulis atau peneliti selanjutnya, berdasarkan kekurangan atau keterbatasan dan hambatan yang telah diidentifikasi sebelumnya.

Nah itu tadi gambaran bagaimana menuliskan artikel jurnal, berdasar penelitian yang telah Man-temans lakukan sebelumnya. Tapi, perlu juga diperhatikan gaya selingkung penulisan artikel sesuai dengan permintaan jurnalnya ya. Tiap jurnal memiliki gaya penulisan sendiri yang berbeda dengan jurnal lainnya. Jadi, ini perlu diperhatikan sebelum mengirimkan artikel ke salah satu jurnal.

Nah, kalau Man-temans ingin mencoba mengirim hasil artikel yang telah disusun ke jurnal yang gratis, bisa tuh dikirim ke Jurnalnya BBGP Jateng. Namanya Education Transformation. Sabilah dicari lewat Google hehehe.. Tapi, sebagai informasi saja, jurnal ini masih baru ya genks, jadi belum ber-Sinta hohoho... Untuk gaya selingkungnya seperti apa, langsung meluncur ke websitenya ajah yaaa...

That's all.. 
Jadi, kapan kalian mo coba nulis?
Kata temenku, jangan takut nulis,, kamu ga akan tahu kalau ga kamu coba... 
Kalau ada yang belum jelas,, boleh atuh kita diskusi,,, tinggalin catatan di komentar yak! :) 

See ya in the next page,, Mua Muaaa💋




Rabu, 17 April 2024

BPI! Ada yang minat?

 


Aluhaaa...

Masih semangat?

Ini postingan kedua di 2024, aku harap isinya bisa kasih semangat awal tahun untuk temen2 pembelajar semua. 

Pada kesempatan kali ini, aku ingin berbagi cerita tentang cara mendaftar S2 melalui jalur BPI. Beberapa temen-temen mungkin masih asing dengan salah satu program dari Kemendikbudristek ini. Jadi, aku mau jelasin sedikit tentang BPI ini ya.. 

Apasih BPI?

BPI ini adalah salah satu dukungan dari Kemendikbudristek dalam bentuk program pendanaan pendidikan untuk masyarakat Indonesia. Nah, program yang ditawarkan mulai dari beasiswa S1 hingga S3, baik dalam negeri maupun luar negeri. BPI ini hampir sama dengan LPDP, hanya saja, ada target khusus untuk pesertanya, mengingat bahwa ini berada di naungan Kemdikbudristek, maka targetnya ya dosen, guru, tendik, pelaku budaya, dan temen2 yang berprestasi tentunya. Untuk informasi lengkapnya, temen-temen bisa baca di laman resminya ya... Beasiswa Pendidikan Indonesia.

Melalui BPI, teman-teman yang terutama adalah guru dan tenaga kependidikan, akan bersaing dengan sesama guru. Saingannya akan lebih sedikit dibandingkan jika mendaftar LPDP hehe. Lebih sedikit, tapi tetep banyak lho, wkwk,, jadi tetap persiapkan yang terbaik agar bisa lolos. 

Pertama kali aku mendengar BPI di tahun 2022. Ketika mempelajari panduan pendaftarannya, ternyata banyak sekali yang perlu dipersiapkan. Ga keburu kalau ikutan daftar di tahun itu. Hehe.. Akhirnya aku coba ditahun berikutnya dengan persiapan yang lebih matang gaes, dan ternyata cukup memakan banyak waktu, tenaga, dan (sedikit) biaya.

Pertama, sebelum mendaftar, pastikan dulu teman-teman sudah diterima di universitas yang dituju untuk mendapatkan LoA.  Artinya, temen-temen daftar S2 dulu, sebelum daftar BPI. LoA ini syarat mutlak ya,, kalau tidak ada, sudah pasti tidak lolos. Universitasnya juga harus sesuai dengan daftar mitra BPI. Temen-temen bisa melihat daftar universitas mitra di website BPI. Di tahun 2023 ini, pilihan universitasnya lebih banyak dari tahun 2022 lalu.

Kedua, surat izin mendaftar seleksi beasiswa dari Dinas Pendidikan / BKPSDM bagi PNS. Syarat ini sebaiknya temen-temen persiapkan segera setelah mendaftar ke universitas. Karena, ngurus surat ini memakan waktu yang cukup panjang, lintas instansi soalnya. Untuk PNS, memang baru mau daftar seleksi aja udah harus ada izinnya heheh.. Semangaat!! Itung-itung olahraga, bolak-balik ke Dinas dan BKPSDM wkwkwk. 

Ketiga, persyaratan lain seperti surat keterangan kesehatan, surat bebas narkoba, surat rekomendasi dari pimpinan, surat keterangan masa kerja, dan surat rekomendasi dari akademisi perlu temen-temen persiapkan juga. Di sinilah, temen-temen bakal ngrasain pontang-panting jungkir-balik wkwkkw. Untuk rekomendasi akademisi, temen-temen bisa minta bantuan dosen S1 atau relasi yang menjadi dosen ya..

Keempat, persiapkan essai dan rencana studinya. Disini, temen-temen akan belajar untuk menilai diri sendiri, melalui penulisan essainya. Temen-temen juga akan dipaksa untuk sedikit banyak memahami tentang studinya, dengan menuliskan judul thesis, dan semua yang terkait dengan penelitiannya dalam rencana studi. Waktu itu, saya mencari referensi dari Google, Youtube, dan Saudara terkasih yang sudah lolos BPI di tahun 2022. (Thank you Iqi :))

Kelima, persiapkan dokumen seperti SK, Ijazah, Sertifikat Bahasa (TOEFL, IELTS, dll), dan Sertifikat Guru Penggerak jika memiliki. Sertifikat GP tidak wajib ya, tapi kalau diminta, kemungkinan memang ada nilai plusnya kan ya. Nah kalau sudah siap semua, segera unggah ke halaman pendaftaran. Kemudian menunggu hasil seleksi administrasinya. 

Untuk seleksi tahap 1 ini, temen-temen akan mendapatkan kesempatan menyanggah apabila gagal dalam seleksi, dan apa yang menjadi alasan kegagalannya ini tidak sesuai. Ingat ya teman-teman, masa sanggah ini bukan kesempatan untuk melengkapi atau memperbaiki data yang salah, tapi untuk menguatkan dengan bukti-bukti tambahan bahwa data yang sudah kita unggah itu layak untuk lolos.

Setelah dinyatakan lolos, temen-temen akan menghadapi seleksi wawancara. Ada 3 pewawancara yang harus dihadapi, pertama dari unsur psikolog, kedua dari unsur akademisi, dimana psikolog berfokus pada kepribadian, dosen pertama berfokus pada essai dan kontribusi, dan dosen kedua berfokus pada rencana studinya. Waktu wawancara kurang lebih 45 menit.

Kalau LOLOS, gimana dong?

Kalau lolos, teman-teman PNS segera melengkapi berkas pendaftaran ke BPI nya, agar bisa mendapat SK dari BPI, yang nantinya akan digunakan untuk mengurus Tugas Belajar. Selama teman-teman melaksanakan tugas belajar, teman-teman akan diberhentikan sebagai PNS. Teman-teman dilarang untuk bekerja, baik secara kedinasan maupun nondinas. Fokus belajar aja. Jadi, ya, tunjangannya nanti tidak diterimakan juga. Angka kredit juga terhenti. Hehehe... Bye bye TPG dan Tunjangan Fungsional.. 

Kenapa kesempatan ini patut dicoba? 

Pertama, karena BPI membuka kesempatan untuk seluruh masyarakat dalam rangka meningkatkan  kualitas pendidikan, siapapun berhak mengikuti seleksinya. Ga perlu minder, karena kita semua sama, sama-sama masih belajar. 

Kedua, membuktikan kemampuan diri dan menggali potensi diri. Setidaknya, dengan mencoba kita bisa tahu hasilnya, dari pada ga mencoba sama sekali kan. Pernah gagal di satu program, belum tentu gagal di program lain. Jadi, kalahkan mindermu dengan mencoba hal baru. 

Ketiga, siapa tahu rejeki, kalau dapat, alhamdulillah banget.. wkwk. Bisa berkesempatan melanjutkan studi tanpa mengkhawatirkan biaya, jadi bisa fokus belajar, menambah relasi, dan pengalaman belajar.

Begitu kira-kira gambarannya guys.. Kalau teman-teman berminat, tungguin pendaftarannya di 2024 ini, kira-kira di bulan Mei-Juni. Cek berkala di website resmi BPI karena semua panduan ada di sana. Tinggal baca ajah, udah dijelasin lengkap banget di panduan. 

Good Luck! MuaMua 



Selasa, 16 April 2024

TOEFL? Gini cara aku dapetinnya!

 Hulaa... 

Ini postingan pertama aku di tahun 2024 ini yaa... 

Sesuai janji aku di artikel sebelumnya, aku mau share pengalaman mencari sertifikat TOEFL ITP di tahun 2022 lalu.

Oh ya, bahasa inggrisku ini levelnya sangat dasar ya temen2. Jadi, sebelum aku ambil tes resminya, aku persiapan dulu kurang lebih setahun dengan ikut bimbel online (tp banyak ke skip karena belajarnya by WAG) dan belajar mandiri lewat video-video di Youtube. Aku juga cari-cari prediction test yang diadakan lembaga-lembaga bimbel bahasa di IG. Ada yang berbayar dan ada juga yang gratis, untuk mengukur sejauh mana progresku selama belajar.

Untuk lembaga mana saja yang mengadakan prediction test, teman2 bisa langsung cari di IG saja ya.. Aku lupa karena saking banyaknya yang kuikuti, hehe. Ada 1 predict test yang diselenggarakan oleh sebuah kampus juga. Kebetulan gratis. Hehe. 

Progresku lumayan cepet ketika belajar mandiri lewat Youtube, bisa cari dengan keyword "Jawab Soal Toefl". Dari skor predict 430, sampai akhirnya bisa dapat skor 510 (tapi di tes resmi ga sebanyak ini dapetnya wkwkkw).

Nah setelah dapat skor segitu, aku mulai mantep ikut tes resmi gaes. Waktu itu sempat pingin test offline. Tempat terdekat dari domisiliku hanya di Semarang, Solo, dan Yogya. Hmm, terdekatpun masih jauh. Haha. Lalu aku cari informasi cara ikut tes onlinenya. Mulai dari gimana caranya, apa syaratnya, dan apa risiko dan kendalanya.

Oke, langkah pertama aku buka website https://www.iief.or.id/ untuk mencari hari baik (hyahaha). Di web itu, temen2 akan nemu jadwal tes toefl yang diadain di tiap2 lembaga di kota2 tertentu. Disana tertera tanggal dan contact person untuk daftar. Temen2 hanya perlu pilih tanggal yang mau dipake untuk tes, tapi teliti ya.. itu online/offline.. setelah itu, bisa tanya2 ke CS nya. Waktu itu aku ikut lembaga ILP CIKINI yang beralamat di Jakarta. 

Langkah kedua, ku kontak CSnya untuk daftar. Setela kelar urusan pembayaran, baru kita dikasi tahu caranya. Untuk caranya, ga ada masalah. Gampang, seperti tes biasa yaa, kita tes pakai 2 kamera: laptop dan HP. HP untuk gmeet/zoom dengan penyelenggara, dan laptop untuk ngerjain. Wajib pakai laptop karena kita harus instal aplikasinya dulu jauh2 hari. Tempat tertutup ga boleh ada orang lain. Disarankan pakai headset/headphone untuk listeningnya. Siapin KTP juga untuk ngecek kalau emang kamu yang mau tes. 

Syaratnya, nyiapin alat yang mumpuni. Wkwk. Jaringan internet stabil dan kuat plus laptop dengan spec yang disarankan untuk menjalankan aplikasi tesnya. Jadi setelah kita daftar, kita akan dikasih tahu apa aja yang perlu kita persiapin sebelum tes. Semua lengkap dari cara cek kecepatan internet, hingga cek spec laptop yang mampu untuk aplikasinya. Sebenarnya ga perlu spec tinggi2 banget sih. 

Tibalah hari dimana tes dilaksanakan. Takut? Jelaaaaas. Bayar 575k untuk sekali tes, kl amsyong kan ngenes bgt rasanya. Daaan, jreng2 ada moment dimana waktu aku ngerjain listening test, aku baru tahu kalau setiap soal cuma dikasih waktu 12detik buat jawab (di semua prediction test, ga ditimer untuk tiap soal listening, bahkan beberapa tes malah bolehin kita ngulang suaranya).

Ada 50 soal listening, 40 soal structure and written expression dan 50 soal reading dengan waktu 115 menit. Naah, ternyata ada keunggulannya kalau kita pakai online test. Ketika kita selesai tes, skor kita akan langsung muncul (unofficial score) yang bisa didownload. Nah ini bisa kita pakai sementara untuk mendaftar program Microcredential ketika sertifikat resminya belum sampai ditangan.

Kebetulan, sertifikatku terbitnya lamaa banget. Sampai 2 bulan kalau ga salah. Setelah sertifikat tersedia, penyelenggara ngasih opsi untuk ambil ke kantor atau dikirim. Pengiriman dari Jakarta ke Salatiga 50k ongkosnya. Sertifikat digulung dimasukin ke pipa. Jadi ga kelipet2. Sebelum dikirim, penyelenggara ngirimin scannya, jadi bisa kita pakai juga untuk daftar program2 itu. 

Nah, itu pengalaman aku dapetin sertifikat TOEFL ITP. Jangan ditanya berapa skornya ya.. malu... hahhaha.. 2 tahun lagi masa berlakunya habis, jadi aku mau persiapan lagi biar di tes selanjutnya skornya bisa sesuai harapan.

Semoga artikel ini bisa membantu temen2.. Good luck untuk tes TOEFLnya yaaaa... 

Salam sayang, muamuaa🫶


Rabu, 11 Oktober 2023

KAMU GAGAL CPP 1X? AKU DONG 2X WKWK

Halooo...

Mungkin bagi beberapa temen, CPP ini cukup asing yaa... Tapi untuk teman-teman pendidik, pastinya sudah akrab dengan CPP atau PP yang merupakan salah satu komposisi dalam Pendidikan Guru Penggerak. CPP atau Calon Pengajar Praktik merupakan pendamping bagi para calon guru penggerak selama menjalani masa pendidikan program guru penggerak.
Untuk apa saja tugas dan kegiatannya, tidak kan ku jelaskan disini yak... Kan aku belum pernah jadi PP haha... Tapi aku pengen cerita perjalanan singkat pendaftaran CPP ku di angkatan 9 dan 10. Semoga saja curhatanku ini bisa menjadi sedikit pelajaran buat temen-temen. 
Okay,, Desember 2022, aku dan GP angkatan 4 lain menerima sertifikat kelulusan GP. Artinya kami telah menyelesaikan Pendidikan Guru Penggerak selama 9 bulan aktif dan 13 bulan total jika ditambahkan dengan beberapa bulan nonaktifnya. Tepat di bulan berikutnya, dibuka pendaftaran CPP Angkatan 9. Untuk pendaftar dari lulusan GP, tentunya ada nilai lebihnya gaes. Kita bisa mendaftar dengan tanpa perlu mengikuti seleksi tahap simulasi mengajar. Cukup seleksi administrasi di tahap 1 dan wawancara di tahap 2, dilanjutkan dengan pembekalan di tahap 3 yang katanya teman-teman, butuh effort lebih untuk bisa menyelesaikan. wkkwkw 
Untuk seleksi tahap 1 sendiri, teman-teman diharuskan mengisi CV (data diri, dan beberapa pengalaman), beberapa dokumen administrasi, dan mengisi essay yang dibagi menjadi 5 nomor soal (dan beranak pinak sih). Kita mulai dari CV nya, hmm tidak ada hal khusus sih,, isi saja sesuai keadaan diri. Cantumkan pengalaman mengajar dan berorganisasi, pengalaman mengikuti pelatihan, dan melakukan mentoring terhadap guru atau orang laun. Ada juga pengalaman dalam melakukan kegiatan sosial. 
Sedangkan pada bagian dokumen pendukung, ada 1 yang perlu teman-teman cermati, Yaitu pada dokumen aktif mengajar. Awalnya saya pikir hanya diminta surat keterangan aktif mengajar kan ya sesuai tagihannya,,, tapi tidaaaakk.. kalian juga harus melampirkan SK Pembagian Tugas yang mencantumkan jumlah jam mengajar kalian. Jadi, 2 berkas ini jadikan 1 file saja agar lebih mudah. Di angkatan 9 ini, aku hanya kirim ket mengajar saja. Kemudian mendapat notif untuk memperbaiki dengan mengirimkan pula SK Pembagian Tugas. Dengan polosnya, ku buang Ket mengajarnya dan kuganti SK tersebut.  😪 Untuk dokumen lain, tidak ada masalah,, Mudah kok.
Lanjut di essay,,, Ada yang bilang, isilah essay sesuai pertanyaannya (ya iyalah,, woe) maksudku jelaskan saja esensinya karena  jumlah karakter yang digunakan terbatas. Jangan lupa bahwa isi essay harus menyinggung atau support pada pembelajaran yang berpusat pada murid. Sebenarnya punya saya juga sedikit banyak sudah begitu, tapi tetep gagal wkwk.
Okay, dipercobaan kedua, mendaftar CPP di Angkatan 10. Saya tidak mengulangi kesalahan pertama saya. Untuk essay, saya gunakan cerita yang hampir sama dengan yang sebelumnya,  Dengan parafrasa dan beberapa tambahan tentunya. Jadi gak plek ketiplek yaa... Pastinya selama ini pengalaman kita juga bertambah dan dapat diceritakan dalam essay tersebut. Rupanya dugaan saya salah. Saya gagal lagi, HAHAHA
Greget sekali sodara.... 
Tapi ya sudah, mungkin essay atau profil yang dicari sebagai seorang PP itu tidak ada pada diri hayati ini,, 😭 walaupun essay saya di 2 program beasiswa lolos semua,,, wkwkwk😝

Pelajaran apa yang bisa dipetik?
Tidak ada 
Karena kegagalan mendaftar CPP ini, tidak ada hasil review atau umpan balik yang kita terima. So, kita tidak tahu dimana kekurangan kita, dimana ga bagusnya kita, yang mungkin sebenarnya bisa kita perbaiki di kesempatan selanjutnya. Kami yang gagal hanya mendapat kalimat "Silahkan Mendaftar Kembali di Angkatan Selanjutnya". 
Teman-teman mungkin bisa sharing dengan rekan-rekan yang sudah pernah lolos, bisa juga meminta bantuan untuk mereview essay yang kalian tulis sebelum di submit. Teman-teman juga selalu mengecek ulang unggahan dokumen untuk meminimalisir kesalahan.  Jangan lupa aktif juga mengikuti kegiatan Coaching Clinic yang mungkin diselenggarakan di Kab/Kota kalian. 
Semoga sukses di Pendaftaran CPP selanjutnya,,, 
\
Down ga waktu gagal? Iyalah.. disaat temen-temen kalian lolos berjamaah, kita gagal sendirian pula. Tapi justru disitulah ambis ku bangkit,, gagal di sini, belum tentu ga mampu di program lain. Fokus ku langsung beralih ke pendaftaran Microcredential yang sudah kuceritakan di halaman sebelah. Dan viola! ternyata aku mampu lolos hingga menjadi peserta. Di kegagalan CPP yang kedua, ambis ku makin tinggi.. Yang ini, akan ku ceritakan di part selanjutnya yak... hehehe.. sabaar...

Ah ada 1 pesan untuk kalian, ketika mengalami kegagalan.

Menyalahkan pihak lain adalah hal yang paling mudah kita lakukan.
Menerima kekurangan dan kesalahan diri adalah sesuatu yang paling sulit.
Tapi, merefleksi diri, dan berfokus memperbaiki diri adalah pilihan terbaik yang bisa kita ambil untuk dapat bangkit dan menjadi lebih baik lagi...

Keep strong, keep savage! muamua 


Senin, 09 Oktober 2023

JOIN MICROCREDENTIAL DARI LPDP GTK, MAU?

 Hai ya!

Apa kabar? Setelah sekian purnama tidak hidup di sini, akhirnya ada bahan juga untuk berbagi. Hehe,, Masih di topik yang sama ya,, mengenai pelatihan guru terutama untuk jenjang sekolah dasar. Pengalaman ku kali ini adalah mengikuti pelatihan numerasi dari Program Microcredential yang diselenggarakan oleh LPDP dan GTK Kemdikbudristek. Pelatihan ini hanya salah satu dari banyak pelatihan yang bisa teman-teman check di laman Portal Beasiswa LPDP GTK. 

Untuk bisa mendaftar di program ini, ada beberapa syarat yang harus teman-teman penuhi. Syarat umum diantaranya guru ASN atau GTY, memiliki NUPTK, pengalaman mengajar minimal 2 tahun, minimal lulusan S1, menguasai TIK, dan sebagainya. Sedangkan untuk syarat khususnya antara lain maksimal berumur 50 tahun, memiliki IPK minimal 3,00, dan memiliki sertifikat kebahasaan dengan skor minimal yang telah ditentukan dan dikeluarkan oleh lembaga resmi. Sepemahamanku, sertifikat yang diterima adalah yang resmi seperti dari ETS ya. Kalau yang prediction mungkin sulit. Untuk gimana cara dapetnya, kapan-kapan kubahas di postingan selanjutnya.

Oke, lanjut.

Ada 2 tahap seleksi dalam program ini, yakni seleksi administrasi dan seleksi wawancara. Administrasi, artinya penilaian berkas-berkas yang telah diusulkan. berkas yang agak berat persiapannya adalah essay. Kita diminta mengunggah essay terkait bidang numerasi yang sudah dan akan kita terapkan di sekolah. Essay ini dalam bahasa inggris ya genks, jadi persiapkan dengan matang. Lainnya sih, aman saja, scan berkas-berkas yang relevan dengan pekerjaan kamu sekarang ini.

Setelah lolos administrasi, temen-temen akan mendapat email pengumuman dan jadwal wawancara. Nah ini, yang lagi-lagi perlu persiapan ekstra. Walaupun asesornya dari GTK dan LPDP, tapi mereka meminta untuk wawancara menggunakan bahasa inggris. Ini termasuk bentuk penilaian apakah nantinya kita mampu mengikuti kegiatan bersama Narasumber dari luar negeri. Pertanyaannya selain tentang diri kita, juga tentang essay yang kita tulis sebelumnya. Jadi, pahami betul-betul essay yang kita rancang ya. Setelah pengumuman, hanya 70 peserta yang diterima mengikuti program ini. 30 dari jenjang SMP, 36 dari jenjang SD, dan 4 dari jenjang PAUD. Peserta seleksi berasal dari berbagai daerah di Indonesia. 

Lanjut ke kegiatannya yak. Kegiatan pelatihan ini menggunakan sistem pembelajaran daring dan luring. Awalnya adalah kegiatan luring selama 2 (atau 3, ya,, lupa) hari dengan materi numerasi dan PTK yang dibawakan oleh narasumber dari Indonesia. Beberapa saya kenali para narasumber dari SEAMEO Qitep In Math seperti Mas Bungkus dan Mba Umi Salmah. Setelah itu, dilanjutkan kegiatan luring yang dilaksanakan di salah satu hotel di Jakarta selama 7 hari, dimana 5 harinya diisi oleh dua narasumber dari Monash University. Beliau adalah Prof. Gillian Kidman dan Dr. Hazel Tan. Yuuuuhhhhh .... love!

Kegiatan luring padat memang, dari pagi hingga sore. Tapi materinya daging semuaaa,,, paling suka ketika moment " oooohhhh" yang mana kata itu muncul ketika kita tahu, memahami, atau menyadari sesuatu yang unik. Pelatihannya monoton?? NO! Tiap hari ada aja kegiatan interaktif dan aktif yang bisa kita lakukan dan tentunya jg bisa kita terapkan di kelas atau di kegiatan diseminasi. 

Kegiatan tidak berhenti di sana ya,,, setelah pulang, kami dapat PR untuk mengimplementasikan lesson plan yang telah kita rancang di Jakarta. Kami mendapat jadwal 5 pertemuan secara online bersama kedua narasumber tersebut. Meeting berisi kegiatan review tentang progres kita dalam melaksanakan implementasi lesson plan di kelas. Ada 4 lesson plan yang harus kita terapkan dan kita review. Apa yang menarik dari kegiatan ini? YUPS! kita bisa tahu seperti apa planning teman-teman kita. Dan itu benar-benar menginspirasi kita untuk menerapkan di kelas juga,,, jelas ini memperkaya ide dalam menerapkan numerasi di kelas.

Oh hampir lupa, ada tugas akhirnya nih,,, yakni membuat laporan refleksi dan PTK. iya, kamu ga salah baca,, PTK,,, wkkkw. Ah 1 lagi, diseminasi kan ke rekan guru. Ini tugas yang menurutku memang harus menjadi prioritas sih,, jangan sampai ilmu yang bermanfaat berhenti di kita, ya kan?

Untuk transportasi, penginapan, dan makan, semua sudah dicover oleh penyelenggara ya teman-teman. Jadi kamarin saya pilih perjalanan udara untuk kesana. Ya, selain karena pengen, juga karena tiket kami dibatasi tertanggal hari pertama untuk pemberangkatan dan hari terakhir di atas pukul 14.00 untuk kepulangan. 

Oke, sepertinya cukup dulu untuk sharing kegiatan Microcredential tahun 2023 ini. Aku masih berhadap ikut di tahun selanjutnya, dengan materi yang berbeda, seperti literasi atau pemanfaatan TIK yang dibawakan dari Universitas luar negeri yang lain hehe...  Selamat ketemu di cerita selanjutnya.... 

Muamua...










Minggu, 31 Juli 2022

ARTIKEL ILMIAH BULETIN LIMAS "PPPPTK MATEMATIKA"

 Haii... 

Apakah kabar pembaca yang budiman,,

Sudah lama hayati tidak menulis di sini. wkwk...

Pada tulisan kali ini, aku ingin berbagi tentang pengalaman aku mengirimkan artikel ilmiah ke Buletin Limas yang merupakan produk dari PPPPTK Matematika, Kemendikbudristek RI. Jadi, Buletin Limas ini adalah kumpulan artikel yang ditulis oleh Guru maupun Tenaga Kependidikan dengan tema tertentu. Biasanya, Buletin Limas ini terbit 2 kali dalam setahun. Di tahun 2021 ini, Buletin Limas telah menerbitkan Edisi ke 45 di Bulan November 2021 (namun rilis di web di pertengahan bulan Maret 2022).

Seperti halnya menulis artikel untuk buletin atau koran, tentunya ada aturan khusus dalam penulisannya. Seperti artikel yang dibutuhkan, adalah artikel mengenai Pendidikan Matemarika teraktual, IT/ komputer yang terkait dengan matematika, isu pendidikan umum teraktual, artikel umum bidang IPTEK, manajemen SDM, dan kesehatan yang relevan. Sedangkan untuk selingkung atau gaya tulis untuk Buletin Limas ini juga cukup sederhana. 

Nah, masuk ke pengalamanku mengirimkan artikel ke sana. Aku mengirimkan 2 artikel di 2021, untuk Edisi 44 dan 45. Di artikel pertama, kira-kira di bulan April, artikelku tertolak gaes. wkwkk. Ya bagaimana tidak, aku agak serampangan dalam menulis artikel karena waktu itu batas pengirimannya sudah mepet, dan memang kurang menarik mungkin temanya. Selain itu juga ini pengalaman pertama aku nulis artikel yang tidak bayar tapi malah dibayar. haha. Penolakan dikirim melalui email. 

Oke, lanjut, di bulan Juli aku kirim lagi untuk Edisi 45. Kali ini aku menulis dengan tema Pemanfaatan Google dalam pembelajaran ( materi yang kudapat pada Pelatihan GMT sebelumnya).  Wolaa ternyata aku dapat email balasan bahwa artikelku masuk kandidat terbit nih, namun dengan status perlu edit. Mereka mengirimkan artikel ku balik dengan beberapa komentar dan perbaikan yang  perlu aku penuhi. Cuss, setelah selesai, ku kirim ulang lewat email. Setelah itu tidak ada kabar. wkwk. Lama sekali.. 

Oh ya, selain artikel, ada beberapa berkas yang perlu dikirim bersama. seperti Surat Keterangan bahwa artikel belum pernah dipublish, benar karya sendiri, dan biodata diri termasuk NOMOR REKENING #eaaa.. hahahha

Tibalah ketika Buletin ini terbit di tahun berikutnya,, setelah penantian panjang, akhirnya ada notif WA masuk, yang mengirimkan seberkas word, dimana kita perlu membubuhkan tanda tangan dan tanda terima atas honor penulisan artikel itu. Lumayan juga lho karena perhitungannya itu, Rp sekian per lembarnya. Artikelku ada 4 halaman, so tinggal kalikan saja. 

Berikut ini link Buletin Limas Edisi 45 yang ada artikelku.. http://p4tkmatematika.kemdikbud.go.id/produk/2022/01/03/buletin-limas-edisi-nomor-45/ 

Untuk mengetahui aturan main dalam penulisan artikelnya, teman teman bisa membuka website P4TK Matematika ya,, karena selain Buletin Limas, mereka juga menerima Jurnal dan tulisan lain. Oh ya sekarang P4TK Matematika ini udah beralih nama menjadi BBGPDIY Kemendikbudristek. Semoga walaupun berganti nama, tetap memberikan layanan seperti sebelumnya. 

Oke yang mau tanya-tanya bisa cus ke komentar yaaa... salam sayang... muaach





REVIEW BUKU MAHAKURAWA

"Bagaimana jika para penjahat dibiarkan bercerita?" Halo, 2025! 😁 Setelah hening sejak Agustus lalu, sepertinya harus hidup2in la...